Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia, pendapat Ahli, Dan Penjelasnya

Kapan dan dari mana nenek moyang kita datang merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, karena keberadaan kita di indonesia saat ini perlu kita ketahui. Awal keberadaan manusia di Indonesia menjadi zaman prasejarah yang mempunyai beberapa pendapat berbeda-beda bagi para ahli sejarah mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Persebaran berdasarkan penelitian para ahli sejarah akan dibahas disini secara jelas. Untuk itu, silahkan simak penjelasannya disini. 

                          
Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Berbagai pendapat yang bermunculan para ahli mengeluarkan argumen disertai alasan yang kuat. Salah satu pendapat sejarahwan yang nampaknya memiliki bukti dari pemikiran dan penelitiannya adalah Von Heine Geldern. sejarahwan asal Belanda itu menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia Tenggara (Indochina/Yunnan) diduga datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM.

Pendapat Van Heine Geldern dilatar belakangi oleh penemuan banyak peralatan manusia purba masa lampau yang berupa batu beliung berbentuk persegi di seluruh wilayah Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Peralatan manusia purba ini sama persis dengan peralatan manusia purba di wilayah Asia lainnya seperti Myanmar, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja terutama di sekitar wilayah Yunan.


Pendapat Van Heine Geldern juga didukung oleh hasil penelitian Dr. H. Kern di tahun 1899 yang membahas seputar 113 bahasa daerah di Indonesia. Dari penelitian itu Dr. H. Kern menyimpulkan bahwa ke semua bahasa daerah tersebut awalnya bersumber pada satu rumpun bahasa, rumpun bahasa yang dinamai bahasa Austronesia.
                                                     
                                                               
Migrasi manusia purba dari daratan Yunan menurut Geldern bukan hanya terjadi satu kali. Ia menyebut gelombang migrasi terjadi juga di tahun 400 – 300 SM sebagai zaman Perunggu. Manusia purba yang bermigrasi tersebut membawa bentuk-bentuk kebudayaan Perunggu seperti kapak sepatu dan nekara yang berasal dari kebudayaan Dong Son. Kebudayaan Dong son merupakan kebudayaan zaman perunggu yang berkembang di Lembah Song Hong, Vietnam.
                                         
Nenek Moyang Indonesia Berasal Dari Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua)

Nenek moyang Indonesia berasal merupakan orang Austronesia tiba di Indonesia sekitar tahun 1.500 SM. Bangsa ini memasuki wilayah Indonesia melalui 2 (dua) jalan, yaitu:

  • Jalan barat dari Semenanjung Malaka ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.
  • Jalan timur dari Semenanjung Malaka ke Filipina dan Minahasa, serta selanjutnya menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.

Bangsa proto melayu dianggap memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan manusia purba pada umumnya . Ini dibuktikan dengan penemuan kebudayaan neolithikum (batu muda) hampir semua peralatan mereka terbuat dari batu yang sudah baik dan dihaluskan.

Kapak persegi merupakan hasil kebudayaan bangsa proto melayu yang masuk ke Indonesia melalui jalan barat. Kapak persegi sendiri banyak ditemukan di wilayah Indonesia Barat yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali, dan Sulawesi Utara. Kapak lonjong hasil kebudayaan bangsa proto melayu yang masuk ke Indonesia melalui jalan timur. Bahwa keturunan bangsa proto melayu yang masih hidup hingga sekarang, di antaranya adalah suku bangsa Dayak, Toraja, Batak, Papua.

Nenek Moyang Indonesia Berasal Dari Bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda)


Nenek moyang bangsa Indonesia yang merupakan orang-orang austronesia yang datang ke Indonesia pada gelombang kedatangan kedua, pada tahun 400-300 SM. Bangsa deutro melayu datang ke Indonesia melalui jalur barat dengan jalan yang mereka tumpuh melewati Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, Malaysia, hingga akhirnya tiba di Indonesia. Kebudayaan bangsa Deutro Melayu lebih maju dari kebudayaan bangsa Proto Melayu. Mereka sudah berhasil membuat barang-barang dari perunggu dan besi, beberapa diantaranya antara lain kapak serpatu, kapak corong, dan nekara, serta menhir, dolmen, sarkopagus, kubur batu, dan punden berundak-undak. Suku bangsa Indonesia saat ini yang termasuk keturunan bangsa Melayu muda adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis.

Pendapat Para Ahli

Dari pandangan para ahli sejarah memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Berikut beberapa pendapat bagi para ahli.

1. Prof. Dr. H. Kern

Prof. Dr. H. Kern dengan teori imigrasi menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Campa, Kochin Cina, Kamboja. Pendapat ini didasarkan pada kesamaan bahasa yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanisia, dan Mikronesia. Menurut hasil penelitian asal Belanda ini, bahasa-bahasa yang digunakan di daerah-daerah tersebut berasal dari satu akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya nama dan bahasa yang dipakai daerah-daerah tersebut. Objek penelitian Kern adalah kesamaan bahasa, namanama binatang dan alat-alat perang.

2. Van Heine Geldern

 

Van Heine Geldern berpendapat jika bahasa Indonesia adalah bahasa yang berasal dari Asia Tengah. Pendapanya tidak jauh berbeda dengan Kern. Kendati lebih baru dibanding dengan teori yang diajukan Kern, pendapat dan teori Geldern lebih dapat dipercaya karena didukung oleh penemuan beberapa artefak, dan benda-benda sejarah lainnya yang ditemukan di Indonesia memiliki kesamaan dengan benda-benda sejarah yang ditemukan di daratan Asia.
 

3. Drs. Moh. Ali

Drs. Moh. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunnan. Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar di Asia yang datang ke Indonesia secara bergelombang. Gelombang pertama dari tahun 3000-1500 SM dengan ciri-ciri kebudayaan Neolitikum dengan perahu bercadik satu. Gelombang yang kedua terjadi dari tahun 1500-500 SM dengan ciri-ciri menggunakan perahu bercadik dua.
 

4. Mens 

Mens berpendapat bangsa Indonesia sebetulnya berasal dari keturunan Mongol yang terdesak akibat keberadaan bangsa bangsa lain yang lebih kuat. Mereka kemudian bermigrasi secara besar-besaram ke arah selatan termasuk ke kawasan Indonesia.


5. Prof. Moh. Yamin

Prof. Moh. Yamin menentang semua pendapat yang dikemukakan oleh para ahli. Ia berpendapat bahwa asal bangsa Indonesia adalah dari Indonesia sendiri. Bahkan bangsa-bangsa lain yang ada di wilayah Asia berasal dari Indonesia. Pendapat Moh. Yamin didukung oleh suatu pernyataannya tentang Blood Und Breden Unchiro yang berarti adalah daerah dan tanah bangsa Indonesia adalah berasal dari Indonesia sendiri. Ia menyatakan bahwa fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap ditemukan di wilayah Indonesia dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Asia. Misalnya dengan penemuan manusia purba sejenis Homo soloensis dan Homo wajakensis.

6. Prof. H. Kroom

Prof. H. Kroom menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia dari daerah Cina Tengah karena pada daerah Cina Tengah terdapat sumber-sumber sungai besar. Mereka menyebar ke wilayah Indonesia sekitar tahun 2000 SM sampai tahun 1500 SM.

7. Hogen

Hogen berpendapat bahwa bangsa yang mendiami pesisir Melayu di Sumatera beramilasi secara genetik dengan bangsa Mongol yang datang pada gelombang pertama (Proto Melayu dan Deutro Melayu).

8. Prof. Dr. Krom

 

Prof. Dr. Krom mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia adalah keturunan asli orang-orang China Tengah. Hal ini didasari pemikiran sederhana, yaitu karena di Cina Tengah banyak sekali terdapat sungai besar. Sebagian dari mereka menyebar ke seluruh kawasan Indonesia pada zaman batu tua (sekitar 2.000 SM sampai 1.500 SM).

9. Mac Muller

Mac Muller berpendapat secara lebih spesifik. Ia menyebut jika asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari semenanjung Asia Tenggara. Kendati begitu, alasan Muller ini tidak didukung alasan yang jelas dan terverifikasi.

 
10. Prof. Dr. Sangkot Marzuki  

Prof. Dr. Sangkot Marzuki berpendapat jika nenek moyang bangsa Indonesia memiliki asal usul dan keterkaitan dengan Austronesia dataran Sunda. Karena didasari oleh penemuan DNA fosil-fosil manusia purba yang ada di Indonesia. Atas dasar itu, ia kemudian menyanggah pendapat Van Heine Geldern yang menyebut jika nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Menurutnya, Homo Erectus atau Phitecantropus Erectus yang ditemukan sebagai manusia purba saat itu tidak memiliki signifikasi dengan DNA manusia Indonesia zaman sekarang. Menurutnya, mereka punah dan diganti oleh manusia species baru, yang berasal dari Afrika.


Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia, pendapat Ahli, Dan Penjelasnya"

  1. siapa bilang dengan modal kecil tidak bisa menang banyak?
    Dengan modal Rp20.000,
    Anda bisa menang "Puluhan Juta" !!!
    Hanya di Sinidomino. com
    Untuk info lebih lanjut, Hubungi :
    -Pin BBM : D61E3506 (24 jam Online )
    dewa poker

    BalasHapus